Jumat, Agustus 26

sistem informasi manajemen

Persaingan semakin kompleks di dunia bisnis, mengakibatkan  perusahaan sulit untuk memilih dan menerapkan strategi-strategi yang telah ada dalam memenangkan persaingan bisnis. Strategi-strategi yang ada perlu dilengkapi  dengan pelayanan yang cepat dan berdampak pada biaya yang murah untuk meningkatkan daya saing. Salah satu cara untuk mewujudkan kesuksesan tersebut dapat dilakukan dengan cara mengintegrasikan sistem informasi, peningkatan efisiensi dari sistem informasi untuk menghasilkan manajemen lebih efisien dalam proses bisnis. Dampak dari efesiensi dalam manajemen ini diharapkan semakin meningkatkan daya saingnya di pasar yang kompetitif. Persoalannya sampai saat ini masih terdapat perusahaan yang belum mengintegrasikan sistem informasi dalam pengelolaan organisasinya. Selama ini dalam prosesnya perusahaan-perusahaan tersebut hanya didukung oleh aktivitas individual pada lokasi kerja masing-masing. Realitas ini dapat menyebabkan mudah terjadinya kesalahpahaman dalam komunikasi data

2. Posisi penelitian
Posisi Penelitian berguna untuk mengetahui posisi mana yang akan diteliti dan didapatkan oleh peneliti pada penelitian ini yakni :

a. Efektifitas Key user
Tim proyek yang berasal dari interdisiplin ilmu dan memiliki pengalaman yang berbeda-beda sering terjadi konflik antar anggota tim mengakibatkan waktu penyelesaian implementasi ERP lebih lama. Ditambah lagi, adanya tim proyek yang tidak memiliki sikap dan motivasi yang kuat serta tidak komunikatif akan menghambat implementasi (Mandal & Gunasekaran, 2003). Selain itu,  komposisi tim proyek yang tidak tepat dan tidak komunikasi juga menyebabkan terjadinya konflik (Huang et al., 2004). Sedangkan untuk manajer proyek atau koordinator proyek yang tidak memahami elemen-elemen proyek dan tidak memiliki kepemimpinan yang karismatik merupakan faktor yang menghambat implementasi ERP (Wu & Wang, 2007). Penelitian ini memfokuskan kepada key user yang merupakan tim proyek dan memiliki area bisnis proses di perusahaan.

b. Desain Proses
Penelitian sebelumnya masih menekankan bagaimana melakukan perubahan proses yang minimal disesuaikan dengan software ERP, dan mengantisipasi kesalahan proses (Nah et al., 2001), integrasi proses antara pembelian, manufaktur dan distribusi (Mashari et al., 2003), proses adopsi disebuah perusahaan, desain proses sampai ke tahap detail aktivitas disesuaikan dengan software ERP (Huang et al., 2004). Pada penelitian sebelumnya masih belum dingungkapkan bagaimana cara untuk melakukan perubahan proses dan siapa yang melakukan perubahan. Menurut Wu dan Wang (2007) yang melakukan desain implementasi ERP pada perusahaan adalah key user. Penelitian ini menekankan pada aktivitas operasional dan komunikasi antar key user dalam mendesain proses-proses yang ada di perusahaan untuk mengimplementasikan ERP.

c. Manajemen Data
Kebutuhan data-data dalam proses implementasi, dan akurasi data dalam menyediakan data secara real time akan mempermudah pengambilan keputusan manager dan mempercepat proses implementasi ERP (Umble et al., 2003). Struktur data yang ada pada system ERP dapat memberikan informasi yang fleksibel dan terintegrasi (Mandal & Gunasekaran, 2003). Penelitian ini menekankan persiapan teknis implementasi ERP dan integeritas data, serta laporan yang akan digunakan oleh manajemen perusahaan.

d. Strength of Techology ERP
Software ERP dipilih oleh perusahaan dengan mempertimbangkan kemampuan software dan hardware ERP, pengetahuan pemasok software ERP, dukungan dari kosultan, software yang ter-upgrade, teknologi terbaru (Mashari et al., 2003). Perusahaan akan menggunakan software ERP yang dilihat dari stabilitas software, fungsi software dalam mengintegrasikan sistem dan keandalan sistem (Wu & Wang, 2007). Jika ditemukan keterbatasan software dan hardware maka software perlu dikembangkan sesuai kebutuhan dengan melakukan customizable (Nah et al., 2001). Penelitian ini menekankan pada keunggulan produk ERP.


3. Metodologi Penelitian
Penelitian ini mengambil sumber data dari perusahaan-perusahaan yang telah terdaftar di Departemen Perindustrian dan Perdagangan Jawa Timur (DISPERINDAG) pada wilayah tingkat Kotamadya Surabaya, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Mojokerto dan Kabupaten Gresik yang terdiri atas  perusahaan-perusahaan manufaktur berjumlah 324 perusahaan yang terdiri atas: 181 perusahaan penanaman modal dalam negeri dan 143 perusahaan penanaman modal asing, dan yang telah menerapkan ERP lebih dari 6 bulan sebanyak 143 perusahaan. Dari populasi 143 perusahaan yang sudah menerapkan ERP berupa SAP, Oracle, Baan, Peoplesoft, JD Edwards, MFG Pro dan pengembangan sendiri sistem informasi terintegrasi di Jawa Timur akan ditentukan perusahaan mana saja yang menjadi sampel pada penelitian sebanyak 43 perusahaan. Pada penelitian ini memilih pada wilayah Kotamadya/Kabupaten tersebut karena jumlah perusahaan manufaktur terkonsentrasi pada wilayah tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar